LEMBARAN PERSETUJUAN Berdasarkan praktek di Rumah Sakit Cut Mutia ruang nifas tanggal 1 s/d 7 Desember 2008, maka selesailah makalah dengan judul HYPEREMESIS GRAVIDARUM yang di setujui oleh : Ci / Pendidik ci / Pendidik (AFYELLA RIZQA AM.Keb) Ci / Pendidik (DIAN HERRISA AM.Keb) Ci / Pembimbing (NURLINA) KATA PENGANTAR Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayatnya serta karunianya yang telah diberikan atas kita semua, terutama kepada kami para penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HYPEREMESIS GRAVIDARIUM”, ini kami menyadari masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu di perbaiki di sana sini, kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Direktur Dahliana AM.Keb 2. Ibu Nurlina sebagai Ci pembimbing praktek yang mengarahkan untuk menyelesaikan makalah ini sesempurna mungkin. 3. Ibu Afyella Rizqa AM.Keb dan Dian Herrisa AM.Keb sebagai pendidik praktek yang mengarahkan saya untuk menyusun makalah ini. Adapun penulis makalah dengan judul “HYPEREMESIS GRAVIDARIUM” yang bertujuan mengembangkan pengetahuan dan wawasan lebih luas. Saya menyadari bahwa saya penulis makalah ini masih banyak mengalami kesalahan. Maka dari itulah saya mengharapkan kritik dan saran dan dorongan yang bersifat membangun demi perbaikan masa yang akan datang. Lhokseumawe, 1 Desember 2008 Penulis Kelompok VIII DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ethiologi Tanda/Gejala Komplikasi Terapi Pelaksanaan BAB III PENUTUP Kesimpulan Saran Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hyperemesis Gravidarum adalah mual muntah saat hamil dapat diatasi dengan berobat yang teratur (Bagus, 1996). Hyperemesis Gravidarum bias saja menyebabkan cadangan karbohidrat bisa berkurang dipakai untuk kepentingan energi sehingga pembakaran lemak berkurang di keluarkan sebagai cairan lambung serta elektroit natrium dan keadaan demikian dapat menimbulkan kekhawatiran bagi ibu hamil dan keluarga (Bagus, 1996). Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan cairan tubuh bisa berkurang sehingga darah menjadi kerital, yang dapat melambatkan carian darah maja dari itu dapat diatasi dengan memberi obat penenang dan anti mual muntah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sebagian besar omosis gravidarum (mual muntah) saat hamil dapat diatasi dengan berobat yang teratur, serta pemberian obat penenang dan anti mual muntah. Tetapi sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang berkelanjutan, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit (Bagus, 1996). Hyperemesis Gravidarum dapat menyebabkan cadangan karbohidrat habis di pakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran lemak berkurang sempurna sehingga terjadilah bahan keton dalam darah dan dapat menambah beratnya gejala klinik melalui muntah. (Randy, 1994). Makanan jaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat menambah beratnya keadaan janin dan wanita hamil. Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada lambung dan esophagus, sehingga muntah bercampur darah dan keadaan demikian dapat menimbulkan kekhawatiran pada wanita hamil (Randy, 1994). B. Etiologi Kejadian Hyperemesis Gravidarum belum di ketahui dengan pasti. Tetapi faktor predisposisi dapat di sebabkan sebagai berikut : 1. Faktor Adaptasi dan Hormonal Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi Hyperemesis Gravidarum dapat di masukkan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia. 2. Faktor Psikologi Hubungan faktor psikologis dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum belum jelas. Besar kemungkinan wanita yang menolak hamil takut kehilangan pekerjaan sebab dapat menjadi faktor terjadinya Hyperemesis Gravidarum. 3. Faktor Alergi Pada kehamilan, di mana di duga terjadi jaringan villkotrasi yang masuk kedalam peredaran darah ibu. Maka faktor alergi di anggap dapat menyebabkan terjadinya Hyperemesis Gravidarum. C. Gejala Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas tetapi muntah menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan desidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil memerlukan perawatan yang insentif. Menurut Prawirohardjo (2005), gambaran gejala Hyperemesis Gravidarum secara klinik dapat dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : I. Hyperemesis Gravidarum tingkat pertama a. Muntah berlangsung terus menerus b. Makan berkurang c. Kulit dehidrasi d. Lidah kering e. Mata tampak cekung. II. Hyperemesis Gravidarum tingkat dua a. Penderita tampak lemah b. Gejala dehidrasi makin tampak c. Tekanan darah menurun d. Terjadinya gangguan kesadaran e. Berat badan makin menurun III Hyperemesis Gravidarum tingkat tiga a. Muntah berkurang b. Keadaan wanita hamil menurun gangguan kesadaran dalam bentuk samnolen sampai bentuk koma. D. Komplikasi • Sukar menentukan kehamilan • Muntah berlebihan • Tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim E. Terapi a. Obat-obatan b. Isolasi c. Terapi psikologik d. Cairan parenteral e. Penghentian kehamilan F. Pelaksanaan a. Injeksi : - Cefotaxime (IV) 1 gram / 12 jama - Tramadol (IV) 1 amp / 8 jam - Metoclopramide (IV) 1 amp / 8 jam b. Obat oral : Asam folat 3 x 1 sehari MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TANGGAL MASUK : 3 November 2008 I. PENGUMPULAN DATA A. IDENTITAS Nama Ibu : Ny. R Umur : 28 Tahun Suku/bangsa : Aceh Agama : Islam Pendidikan : SMA Alamat rumah : Geudong Telp : -

0 komentar:

Post a Comment

laporan kasus kesehatan=

AKKES PEMKAB

AKKES PEMKAB